Pakaian Kebesaran Panghulu di Minangkabau
Pembaca, sebelumnya saya sudah membahas mengenai upacara pengangkatan panghulu di minangkabau (batagak pangulu).
Kali ini pembaca juga perlu mengetahui bagaimana pakaian kebesaran seorang panghulu tersebut, dimana setiap yang di pakai memiliki makna pula.
Berikut, pakaian kebesaran pangulu tersebut :
Saluak batimba (deta/destar),
Saluak yang melilit di kepala panghulu seperti kulit yang menujukan isi, dengan pengertian saluak melambangkan apa yang terdapat di dalam kepala seorang panghulu.
Saluak memiliki kerut, yang bermakna banyaknya undang-undang yang perlu di ketahui oleh penghulu dan sebanyak kerut saluak itu juga hendaknya akal budi seorang panghulu.
Jika saluak tersebut di kembangkan,kerutnya akan melebar, maknanya disini agar paham seorang panghulu tersebut hendaklah lebar pula, sehingga sanggup melaksanakan tugasnya sampai menyelamatkan anak kemenakan, korong kampuang dan nagari.
Kerut pada saluak juga memberi arti, bahwa seorang pangulu sebelum berbicara atau berbuat, hendaklah mengerutkan kening atau berfikir terlebih dahulu.
Baju longgar bewarna hitam,
Melambangkan kebesaran seorang panghulu sebagai pemimpin sehingga tidak goyah wibawa dan kepemimpinanya dalam menghadapi segala persoalan serta dia harus bijaksana dalam menjalankan kepemimpinannya.
Sarawa (celana) hitam gadang kaki,
Melambangkan kebesarannya dalam memenuhi segala panggilan dan yang patut dituruti dalam kehidupan bermasyarakat maupun sebagai seorang pemangku adat.
Kebesaran itu hanya dibatasi oleh salah satu martabat panghulu, yaitu murah dan mahal, dengan pengertian murah dan mahal hatinya serta perbuatannya pada yang berpatutan.
Sasamiang (sesamping)
Cawek (ikat pinggang),
Melambangkan seorang panghulu harus pandai dan sanggup mengikat anak kemenakannya secara halus dan dengan tenang mendapatkan akal budinya.
Kain sandang,
Melambangkan seorang panghulu siap menerima anak kemenakan yang telah kembali dari keingkarannya dan tunduk kepada kebenaran menurut adat.
Karih (keris),
Melambangkan seorang panghulu memiliki sebuah keberanian dalam menegakkan setiap kebenaran.
Tungkek (tongkat),
Melambangkan bahwa seorang pangulu bukan untuk menunjukan pangulu itu tua umur, melainkan seorang panghulu itu di tuakan kaum, suku, dan nagarinya. Dia didahulukan selangkah dan ditinggian seranting.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar