Selasa, 10 Desember 2013

Batagak rumah di Minangkabau

Batagak rumah  di Minangkabau
Pembaca, ranah minang memang memiliki potensi yang luar biasa, termasuk  dari segi adat dan budayanya. Segala  kegiatan serta tata cara kehidupan di ranah minang selalu saja ada keunikan, tak hanya dalam acara pesta pernikahan, turun mandi, tapi juga dalam mendirikan sebuah rumah (rumah gadang).
Sebelumnya saya akan memperkenalkan bagaimana rumah gadang tersebut
. Rumah gadang merupakan rumah adat Sumatera Barat,  berasal dari kata “rumah”dan “gadang”. Gadang  dalam bahasa minang berarti besar, memang pada kenyataannya ruma gadang memang memiliki bentuk seperti badan kapal yang membesar keatas, selain itu rumah gadang juga berjenis rumah panggung  dan persegi empat. Seluruh bagian dalam Rumah Gadang merupakan ruangan lepas kecuali kamar tidur. Rumah gadang  terbagi atas lanjar dan ruang yang ditandai oleh tiang.Tiang yang berbanjar dari depan ke belakang menandai lanjar, sedangkan tiang dari kiri ke kanan menandai ruang.Jumlah lanjar bergantung pada besar rumah, bisa dua, tiga dan empat. Ruangnya terdiri dari jumlah yang ganjil antara tiga dan sebelas. 

Lantainya terbuat dari papan, badannya terbuat dari papan yang diukir, sementara atapnya dari ijuk dan berbentuk gonjong atau tanduk kerbau. Oleh karena itulah masyarakat minang juga menyebutnya rumah bagonjong atau rumah baanjuang.

Jumlah kamar ada rumah gadang biasanya tergantung kepada jumlah anak perempuan yang tinggal di dalamnya, karena memang di suku minangkabau hanya perempuanlah yang memiliki kamar, sedangkan anak laki-laki tidur disurau. 

Nah, saya akan berbagi informasi mengenai prosesi mendirikan sebuah rumah diminang kabau atau masyarakat minang menyebutnya dengan kata “BATAGAK RUMAH”. Tahap-tahapannya sebagai berikut :
Musyawarah,
Pemufakatan yang  di lakukan oleh orang sekaum, yaitu kaum yang akan mendirikan rumah tersebut. Hal yang di bicarakan meliputi letak rumah yang tepat, ukuran yang sesuai serta kapan waktu pengerjaannya. Hasil musyawarah ini kemudian di sampaikan kepada panghulu suku tersebut, dan panghulu kemudian menyampaikan juga kepada panghulu-panghulu yang lainnya.
Maelo Kayu,
Ini merupakan tahap menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan, dimana bahan utamanya adalah kayu-kayu. Kayu-kayu biasanya di ambil dari kebun atau hutan yang menjadi tanah ulayat kaum tersebut. Tahapan ini dilakukan secara bergotong-royong, mulai dari proses penebangan sampai pengangkutan. Biasanya tahapan ini dilakukan jauh hari sebelum proses selanjutnya, karena kayu-kayu tersebut harus di rendam dalam lumpur atau air terlebih dahulu agar nanti kayu-kayu yang digunakan tidak mudah di makan rayap.
Nah, inilah salah satu kunci kenapa ruma gadang tahan dalam waktu yang sangat lama.
Mancatak Tiang Tuo,
Ini merupakan pekerjaan pertama dalam membuat rumah. Bahan-bahan yang akan digunakan diolah lebih lanjut. Tiang tuo adalah tiang utama dalam pembuatan rumah gadang.
Batagak Tiang,
Tahapan ini dilaksanakan setelah semua bahan-bahan di olah. Kemudian, tiang yang telah di cetak pada prosesi sebelumnya di tegakan diatas batu layah bukan langsung ketanah, inilah kunci lainnya kenapa ruma gadang tidak mudah rusak bahkan roboh bila terjadi gempa atau angn badai. Kegiatan ini dilakukan secara bergotng royong.
Manaiakkan Kudo-Kudo,
Merupakan tahap selanjutnya setelah batagak tiang dan tiang-tiang lainnya.
Manaiak-i Rumah,
Acara syukuran, dilakukan perjamuan tanda terima kasih pemilik rumah terhadap semua pihak yang telah membantu, serta memanjatkan doa dan syukur kepada Allah SWT.  

Nah, pembaca rumah gadang di minangkabau tak hanya berfungsi sebagai tempat utk tinggal, tapi juga tempat berkumpul dan musyawarah suku.Rumah gadang selain sebagai tempat tinggal juga berfungsi sebagai tempatuntuk berkumpul dan bermusyawarah suku .

Terima kasih telah membaca 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar